Hampir tidak ada lelaki yang nyaman saja
bila tidak bisa memberi#nafkah keluarganya, seegaliter apapun dia.
Jadi hilangkan dulu anggapan bahwa suami
tdk bs beri #nafkah krn "suami saya malas" atau "suami saya
kurang tanggungjawab"
Percaya tak, kadang2 istri lho yg
berkontribusi membuat suami nggak bisa mencapai impiannya mjd pencari #nafkah yg baik?
Riset: lelaki butuh merasa berharga.
Memberi #nafkah keluarga, adalah cara terpenting ia meraih penghargaan
itu. Penting!
Dg memberi #nafkah pd keluarga, ia mjd lelaki hebat. Membahagiakan istri
& anak, aman di mata mertua & dikagumi sekitar.
Ketika kondisi sdg buruk & ia tak
cukup memberi #nafkah,
lelaki akan tertekan oleh tuntutannya pd diri sdr. Tak berdaya.
Ingat kan rumus dasar bahwa Lelaki butuh Respek,
Perempuan butuh Cinta? Tanpa syarat semua lho itu ya.
Perempuan butuh merasa dicintai, walaupun
(baca: terutama) saat ia sdg merasa nyebelin, sensitif & tdk lovable.
Lelaki butuh respek tanpa syarat dr istri.
Apalagi (baca: terutama) saat ia sedang merasa lemah & tak berharga.
Saat terpuruk soal #nafkah,
respek dr istri adl modal utama utk ia bisa bergerak & berusaha. Sayang byk
istri tak paham.
Banyak istri (dg semangat memotivasi)
menuntut suami utk "ngapain kek yg penting usaha" saat suami sdg
stres soal #nafkah
Istri sih tak salah krn berharap suami
bangkit kembali. Tetapi caranya membuat suami makin merasa tak direspek.
Apalagi kl istri smp ngomel2 krn merasa
suami mengabaikan tanggungjawab, justru memperburuk percaya diri suami.
Makin tdk PD, makin ngelokro, makin tdk
bisa keluar dr kubangan rasa tak berharga: makin susah suami bangkit.
Makanya bu, jangan terbalik jd
"Buktikan dulu dong!" alias menuntut dia bangkit dulu, baru kita
kasih respek.
Give and take, not: take and give. Memberi
(respek) dulu, baru mengambil hak (#nafkah).
Bukan membiar-biarkan lho ya
contoh sikap tdk respek: "Papa mbok
jgn di rumah aja, kerja apa kek" | "Sbg lelaki, kamu itu WAJIB lho
cari #nafkah!"
contoh brutal: "Aku yg cari nafkah,
jd Ayah gak usah ngatur2 aku." | "Aku nyesel nikah sama Abi" |
"Bisanya males2an!"
Lalu baiknya bgmn? Berikanlah apa yg
paling dibutuhkan suami: keyakinan kita bahwa ia punya modal & bisa
bangkit.
Sampaikan: "dulu kan Ayah sdh pernah ngalamin, bisa
ngelewatin, skrg jg pasti bisa" | "kita hadapi bareng ya Pah"
Bilang: "Abi punya banyak skill, kita
cari yuk apa yg bisa kita bisniskan" | "Makasih ya Yah, msh berusaha
terus.”
Jaga situasi rumah agar tdk makin membuat
suami makin stres. Berikan tugas ringan yg cukup agar ia tetap aktif.
Banyak2lah mengapresiasi suami saat ia
lakukan sesuatu. Mis. "untung ada Mas, lemari2 jadi beres." Itu
respek.
Ehm, kamar tidur juga strategi mendukung
suami lho bu. Biasanya stres membuat banyak energi perlu disalurkan.
Kl istri fokus mendukung dg respek, suami
lebih mudah melihat ujian#nafkah sbg batu loncatan, bukan batu sandungan.
Kl suami merasa berharga di mata orang yg
paling dicintai, dia jadi PD, mampu menerjang badai demi #nafkah keluarganya.
Lalu suami bahagia dg prestasinya memberi #nafkah,
istri bahagia dg security-nya, anak2 berkembang dg orangtua yg bahagia.
......and they lived happily ever after,
God willing......
No comments:
Post a Comment